Lombok, pulang kampung

Hi, gaes.. *kibas rambut*

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Awesome Emejing Dahysat Super Wow, aku akhirnya diberi kesempatan pulang kampung ke Lombok :')

. . .   

              *Hening*

                                          . . . . . . .

                                                                   . . . . . . . . . . . . .   

                                                                                                *hening yang panjang dan lama*

Netijen ga terima dengan pernyataan barusan.

Pulang kampung, gundulmu!

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

"Bisa bahasa Sasak aja enggak, kulit tanned akibat banyak mantai aja enggak, hobby menikmati sunset sambil minum young coconut iced plus sate rembige aja enggak, punya stok foto pose di pantai sambil senyum asique bahagia ga ada beban mikir cicilan trus ber-caption 'vitamin sea' aja enggak, sok-sok-an bilang pulang kampung ke Lombok!" - komentar pedas netizen.

Iya, iya. Lombok emang bukan kampung halamanku, tapi buat aku... Lombok adalah tempat untuk pulang. #asique #ntaps #akuterhura

Keputusan untuk pulang kampung ke Lombok bisa dibilang impulsif, sih. Dangdut gitu, mendadak 😬. Kalo dipikir-pikir, setelah hati dan pikiran terkuras untuk bekerja bagai quda, aku butuh liburan. Karena tahun lalu udah ke Bali maka tahun ini pulang kampung ke Lombok adalah pilihan paling tepat.

Nah, milih tanggal liburan ini lumayan tricky. Dari bulan Maret kemaren aku resmi jadi single fighter di divisiku, huhu. Jadi ga bisa cuti seenaknya sebelum nego-nego. Trus... Setelah pengajuan cuti di acc karena sebelumnya aku galau jadi berangkat apa ga, aku langsung pesen tiket gitu aja dong. Dan baru sadar kalo tanggal liburanku tepat di hari pertama puasa, ahahaha.



Boleh dicoba, tapi aku saranin jangan kalo kalian jenis orang yang ga enakan dan mungkin pemalu. Pergi ke Lombok di saat puasa menurutku punya keseruan tersendiri ya. Kalo tujuan kalian pergi ke Gili, pas puasa adalah saat yang tepat. There will be no local tourist there, mungkin ada, tapi aku bisa jamin jumlahnya bisa dihitung pake jari. Aku pribadi ga begitu suka keramaian, jadi pergi pas puasa itu cukup membantu. Bandara ga padat, jalanan lengang, di Gili juga ga rame locals karena udah pasti bule-bule dan bule di sana-sini. Pemandangan yang menyehatkan mata, abs everywhere :')


Kamis, 17 Mei 2018 
Flight 09.30 pagi tapi udah harus bangun dari jam 6 pagi karena jarak kosan ke bandara 45 menit kalo ga macet. Karena pergi sendirian, aku membulatkan tekad untuk bawa satu ransel aja, plus memudahkan mobilitas dan mengurangi pegel dan repot juga gara-gara harus seret-seret koper ("Dasar pemalas!" - netijen lagi-lagi). Daaaaan, berakhir kepagian nyampe bandara, haha shyt. Jadilah mengungsi ke tempat ngopi terdekat trus makan croissant, bener-bener lupa kalo hari itu hari pertama puasa. Pantesan waktu aku sruput minuman sambil jalan santai ke boarding room pada diliatin orang-orang #maap #gasengaja

Puji Tuhan ga ada drama delaycious macam maskapai penerbangan sebelah, semua berjalan sesuai rencana, selamat sentosa nyampe Lombok tapi masih belum tau bakalan naik apa dari bandara ke Gili Trawangan (lol, yang ini nekat, plis jangan ditiru). Sebenernya bisa naik travel dari bandara ke Bangsal, bisanya sih tarif dari 150k-175k, pinter-pinter nawar aja, soalnya bapak-bapak sopir travelnya lumayan agresif, apalagi kalo muka kita keliatan bingung, udah pasti deh musti hati-hati. 

Rencana pertama adalah naik damri dari bandara ke pool damri di Sweta - Mataram (cuma 30k), trus lanjut pesen gocar atau taksi dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal (yah palingan 100k sekian). Tapiiiii, Tuhan Maha Baik.. dikirim dong Mas-mas (ini mas-mas yang dulu sempat jadi subject paling sering nongol di tiap postingan blogku, kalo kalian pembaca blogku dari taun 2011-2013 pasti tau dia siapa :D) yang kebetulan lagi day off dan berbaik hati (anggap saja gitu ya? kkkk) menawarkan diri untuk mengantarkanku dari Mataram ke pelabuhan Bangsal. Aku yang tentu saja oportunis ini mengiyakan, yah meskipun sebelumnya pake teknik pura-pura ga enak karena ngerepotin, 'beneran gapapa? ga ngerepotin?' dulu sih, bihihik. Untungnya dijawab 'iya gapapa, aku jemput'. Kan ngeri kalo dijawab, 'duh bawel, masih untung aku mau jemput, dasar ga tau terimakasih!'

Ini orangnya ga bakal baca kan ya? Takut dituduh pencemaran nama baik, yah meskipun namanya ga baik-baik banget juga. Lah, oke sorry :')

Jadi aku tetep naik damri dari bandara ke pool damri di Sweta sambil tetep mampir dulu beli ice chocolate grande beli satu gratis satu, selain opurtunis, aku juga suka diskon! ("Dasar misqin!" - netijen berkomentar) tetep ga nyadar juga kalo lagi bulan puasa. Astagaaaaaa...#ayamshori

Akirnya nyampe dong di pool damri dengan keadaan utuh tanpa kurang satu apapun, lalu menuggu dengan khidmat jemputan mas-mas yang udah lima taun ga pernah ketemu, muahaha! Kirain bakalan awkward trus drama air mata berderai-derai lalu berpelukan gitu.. ternyata enggak. Lagi puasa, woi! *dilempar pasir*

Trus masnya dateng, diem-diem tiba-tiba udah di depan mata pas aku lagi khusyuk baca kindle. Lalu nyengir.. trus aku ikutan nyengir juga, nggak kami nggak berubah jadi kuda kok gara-gara nyengir. Cuma ngobrol sebentar trus naik motor... segede gaban dan setinggi ego (ga deh, becanda. Yang ini aku cuma melebih-lebihkan, ahahah). Aku ga tau jenis motor apa itu, pokoknya yang biasa dipake gank motor dan kebut-kebut di jalanan sambil pasang muka ngajak ribut gitu lah XD.

"Udah dianterin juga, masih aja julid, Clara."

Yak, baiklah aku akan diam. 

Trus ini ga dilanjutin?

Iya sih...  *balik ngetik lagi*

Lombok makin cantiiiiiiiiiik! Sungguhlah! Apalagi cuacanya ga mendung, ala-ala summer di California gitu deh. I swear it's beautiful, a very honest review from me. 

Mari balik fokus ke liburannya, gaes.

Empat puluh lima menit kemudian, nyampelah kami di pelabuhan Bangsal yang ternyata sepi. Hmpppfff, seumur-umur aku bolak-balik ke Lombok, baru kali itu aku liat pelabuhan bangsal sepi. Maksudku sepi bukan yang ga ada orang sama sekali gitu sih.. Ada orang, mayoritas foreigners, tapi kalo dibanding hari biasa, ini termasuk sepi.

Dengan langkah takjub karena ngeliat pelabuhan sepi, aku pesen satu tiket kapal ke Gili Trawangan dan ditungguin sama masnya sampe aku naik kapal dan kapalku beneran berangkat. He was literally standing on the side of the beach with his unreadable expression when I waved my hand to him from inside the boat.

I'm sorry! *dadah-dadah*


mencoba mengambil gambar disela-sela keinginan untuk muntah karena mabok laut

Setelah hampir lebih dari setengah jam di kapal, akhirnya mendarat di Gili Trawangan! Hoorayyyy! Tanpa ragu aku jalan ke hotel yang udah aku pesen sebelumnya, tidur-tiduran sebentar sebelum makan.

Villa Phy Phy 3

Tempat nginep yang patut didatengin lagi besok-besok, bersih dan nyaman. Lokasinya juga deket banget sama pantai (1-2 menit jalan kaki santai), akses kemana-mana juga deket.










Jumat, 18 Mei 2018
Udah nyampe di Gili, tentu saja aku nggak menyia-nyiakan kesempatan menikmati pantai sampe bego. Ya gimana dong, di Surabaya adanya pantai Kenjeran doang ahahahah.














Sebagai orang dewasa yang ga ingin melewatkan keseruan party di Gili, aku memutuskan untuk pergi ke bar, dungs. Duduk diem, minum minuman yang ga mengandung terlalu banyak alkohol (ngeri juga kalo pulang mabok dan diculik orang). Setelah hampir 30 menit duduk diem menikmati musik sambil mikirin hidup, datenglah mas-mas bermata biru, berambut pirang gelap dan berhidung mancung yang bikin aku dengki saking mancungnya, lol. He was little bit tipsy, I could see his cheeks glowing pinkish under the bar's light. Ga, gaes.. ga ada cinta pada pandangan pertama atau one night stand semacamnya yang ada di otak kalian. We talked, dimulai dari asal dia dari negara mana, tujuannya apa kesini, normal things that strangers would usually talk about. Sampe akhirnya dia mengaku dia sebenernya terpaksa ke Lombok karena udah telanjur pesen tiket dan hotel.. yang semestinya dia nikmatin bareng pacarnya tapi mereka bertengkar hebat dan putus sebelum liburan ke Lombok terjadi.

That must be hurt, I feel sorry for him.

Trus kami saling curcol deh, how life sometimes feels like to joke around. How the feeling could change in many ways, how people could say a promise and break it in matter of seconds. I feel you, buddy.. *puk-puk*

Dunia emang kadang becandanya keterlaluan. Udah nemu orang yang cocoknya selangit sama kita, eh ga bisa bersatu karena satu dan lain hal. Giliran udah nyoba move on, jatuh cinta lagi eh waktunya ga tepat.

Tuhan Maha Becanda, ah :')

Trus di akhir-akhir dia sempet nanya, "What's your favorite drink?"
"Me? Hot chocolate." aku jawab dengan polos dan bego, muahaha.
"What? No, I mean the alcohol."
"Oh? Nope, I don't have favorite one. They're all same, bitter."
"Guess what my favorite drink?"
*diem bentar* "Beer bintang?" pfffttt, I have foreigner friends, they are all love beer Bintang :))
dia ketawa, "Wrong." trus dia diem sebentar, menatap nanar ke gelas minuman di depan dia, "It's Vodka."
"Why?"
"Because it's easier to swallow than the fact the she's not coming back."
 
Dudeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee   :')


Sabtu, 19 Mei 2018
Setelah bergalau ria besama stranger semalam, paginya aku balik ke Mataram. Karena aku ga mau kemaleman di jalan, aku balik dari Gili ke Bangsal sekitar jam 9 pagi. Udah tau mau naik apa dari Bangsal ke Mataram, karena paginya aku telpon taksi blue bird Lombok, nanyain apa mereka bisa nganter dari Bangsal ke Mataram, dan ternyata ada (sekitar 150k pake argo).. cuma emang harus jalan lebih lagi sih dari pelabuhan ke gerbang masuk depan, soalnya taksi blue bird dilarang nangkring deket pelabuhan. 

Yah, namanya Tuhan Maha Keren. Pas aku turun dari kapal, udah disambut sama bapak-bapak dong, nawarin travel ke Mataram, cukup 150k doang! (normalnya 200k something) Wah, daripada aku jalan buat naik taksi, kenapa ga naik travel aja? 

Deal, aku naik travel dengan bahagia ke Mataram, lebih tepatnya ke Fizz Hotel tempat aku nginep sebelum balik pulang ke Surabaya. Rute kali ini beda, ga lewat Malimbu tapi lewat hutan Pusuk yang banyak monyetnya, sempet ditawarin juga sama bapak travelnya untuk berhenti kalo mau foto sama monyet, muahaha! bapaknya baik banget, tapi aku trauma sama monyet gara-gara tujuh tahun lalu waktu pergi sama anak-anak lab Elka Digital, aku sama Mimot diserang monyet, yang untungnya waktu itu aku pake Mimot sebagai human shield-ku, jadinya rambutnya Mimot yang dijambak sama monyet. I am sorry, Mimot :D

abaikan ketebalan pahaku, lol


Jam 12 siang nyampe hotel, berasa capek dan ngantuknya. Jadi aku tidur lagi dan lagi.. sampe jam 4 sore, kepikiran mau pergi ke mall tapi males. Pengen beli oleh-oleh dan udah pesen gojek juga, eh ga taunya dicancel sama gojeknya, ga sopan ih! Jadi akhirnya aku beli oleh-oleh via go-food, sepuluh kotak dodol rumput laut, bahahahah. Sempet videocall juga sama Mama, ditanyain mau kemana hari ini, aku jawab kayaknya mau di kamar aja tidur lagi, trus dimarahin. 

"Liburan jauh-jauh ke Lombok cuma buat pindah tidur doang???"

Hehehehe.

Karena omongannya Mama ada benernya juga, akhirnya aku cuci muka ga pake mandi, ganti baju dan pesen gojek buat nganterin ke Lombok Epicentrum Mall. Mengingat mas-mas yang kemaren sudah bersedia mengantarku itu lagi ga bisa nemenin karena dia kerja bagai quda, shift malam tanpa henti, he was keep saying that my vacation timing wasn't right.

Who would know that we will really meet there after five years? :))

Ngemall sendirian dan belum mandi adalah pilihan dan kebiasaanku di Surabaya, akhirnya aku terapkan juga di Lombok, bihihik. Muter-muter ace hardware, sempet tergoda beli koper karena sejujurnya ranselku ga muat lagi. Untungnya ga jadi, akhirnya makan dan berakhir di miniso, beli titipan Mama dan mbak Kiki trus beli ransel buat diriku sendiri karena udah pasti butuh buat angkut oleh-oleh dan barang ga penting lainnya.

Barangku beranak-pinak

Minggu, 20 Mei 2018
Waktunya balik pulang, huhuhuhu. Kerja lagi, nabung lagi biar bisa jalan-jalan lagi. Flight masih jam 6 sore nanti, aku udah ngerasa bakalan jadi gelandangan di bandara (bener aja loh, delay 3 jam gara-gara maskapai sebelah ga bisa terbang menjadikan semua jadwal penerbangan kacau), makanya aku memutuskan ga pergi kemana-mana dan menghemat energi sampe jam checkout-ku tiba.

Mas-mas baik hati itu jam 10 pagi baru selesei bekerja dan galau mau pergi kemana, mau ke pantai juga ga ada orang jual di pinggir pantai, mau makan juga udah pasti cuma di mall doang yang buka. Jadi setelah mikir-mikir mau kemana dan dia lagi-lagi menggarisbawahi kenyataan bahwa tanggal dan waktu dalam memilih liburanku sangat tidak tepat :')

Sungguh ga sopan, wk.

Aku akhirnya makan nasi goreng di hotel, sembari nunggu jemputan.


My forever comfort food

Nasi gorengnya enak, cuma 27k mantap! 

Oke sorry, balik lagi ceritanya.

Jam 13.30 akhirnya dijemput, dijajanin Starbucks dan mengobrol bagai teman lama. Cuma dia bolak-balik ngeliatin jam tangannya, antara mengkhawatirkan aku bakalan ketinggalan pesawat atau emang dia pengen aku cepetan enyah dari hadapannya.

Kamu tega, Mz! :)))




Bye bye, Lombok!


Comments

Popular Posts